Ambon(15/10/2021) Berbicara tentang keberhasilan, masing-masing orang punya jalan yang dilewati. Sama halnya dengan Nafrudin, Pejabat Fungsional Pemeriksa Bea Cukai Ambon yang membagikan secuil cerita perjalanan hidupnya ketika masuk Bea Cukai. Ia menuturkan bahwa perjuangan yang harus dilaluinya tak mudah. Diawali sebagai petugas keamanan dalam, Nafrudin mencoba mendaftar sebagai pegawai Bea Cukai ketika ada pengumuman dari Kantor Pusat DJBC bahwa ada pengangkatan dari petugas keamanan dalam menjadi pegawai pada tahun 1998. “Saya diterima sebagai pegawai bukan hanya dari usaha saya saja, namun ada doa ibu yang ikut membantu saya sampai saya ada di posisi sekarang ini”,Ucap Nafrudin. (Senin,11/10)
Pada Selasa (12/10) Bercerita pengalamannya ketika menjadi Kepala Subseksi Hanggar di Pelabuhan Teluk Lamong, Budi Santoso Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan berkesempatan menjadi penyampai bastori pagi. Ia menjelaskan sedikit tentang bagaimana dedikasi terhadap waktu untuk bekerja. “Meskipun diberi fleksibilitas waktu bekerja, tapi sewaktu-waktu ada panggilan harus siap”,tutur Budi. Di akhir bastori, Budi menyampaikan pesan bahwa setiap pegawai harus siap agar komunikasi tetap terjaga.
Rabu pagi (13/10) Hesti Maitimu Pejabat Fungsional Pemeriksa Bea Cukai Ambon bercerita mengenai perbedaan empati dan simpati. “Empati merupakan tindak lanjut dari apa yang orang lain rasakan, contohnya ketika ada orang yang terkena musibah, apabila kita berempati kita akan memberikan tindakan seperti menyumbangkan sejumlah uang kita kepada yang terkena musibah”,Ucap Hesti. Di akhir bastorinya Hesti menekankan bahwa tidak cukup hanya bersimpati saja, tunjukkanlah rasa empati dengan memberikan tindakan nyata kepada orang yang membutuhkan pertolongan kita.
Hari berikutnya, Soehendro Belen Pejabat Fungsional Pemeriksa Bea Cukai berbagi cerita tentang pengalaman kerjanya ketika ditempatkan di Manokwari. Ia menjelaskan jika penempatan pertamanya di Manokwari tidak seperti yang dibayangkan, karena ia menikmati suasana yang ada disana. Di akhir bastorinya Soehendro berpesan kepada pegawai untuk bersyukur atas apa yang sudah dimiliki sekarang.
Pada Jumat (15/10) giliran Dwi Yogo Hardianto Kepala Seksi Perbendaharaan yang menyampaikan bastori paginya kepada seluruh pegawai. Berbeda dari bastori yang lain, Ia menceritakan tentang masa kecilnya. Di akhir bastorinya Dwi Yogo berpesan bahwa dalam hidup ada dua hal yang membuat kita berada di posisi sekarang ini, yang pertama adalah Tuhan dan yang kedua adalah doa kedua orang tua. “Telfonlah ibu atau bapakmu selagi masih ada, karena dari doa kedua orang tuamu itu ada surga untukmu”,pungkas Dwi Yogo.
Ambon (5/6) - Dalam upaya mendorong potensi ekspor langsung dari Provinsi Maluku, Bea…..lanjutkan membaca
Ambon (5/6) - Bea Cukai Ambon menggelar Apel Rutin…..lanjutkan membaca
Ambon (4/6) - Bea Cukai Ambon kembali menyelenggarakan Stori Par…..lanjutkan membaca
Ambon (4/6) – Bea Cukai Ambon turut berperan aktif dalam Rapat…..lanjutkan membaca
Ambon (2/6) – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila,…..lanjutkan membaca