(19/7) Salah satu langkah dalam meningkatkan perekonomian daerah yaitu melalui peran serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berkembang dan menghasilkan produk yang berkualitas serta dapat bersaing di pasar domestik maupun Internasional. Sesuai nawacita ke-6 Bapak Presiden Joko Widodo terkait peningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya, KPPBC TMP C AMBON menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Sinergi untuk Kebangkitan Industri Kecil Menengah di wilayah Ambon-Maluku.
FGD yang dilaksanakan di Aula Kantor Bea Cukai Ambon pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2018 merupakan awal terjalinnya sinergitas yang solid antara Bea Cukai Ambon dengan Instansi terkait di pemerintah daerah, yang secara bersama – sama memiliki tujuan dan langkah nyata untuk mendukung kemajuan usaha dan berkembangnya Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang berada di wilayah Ambon-Maluku.
Dalam kesempatan tersebut, Yanti Sarmuhidayanti selaku Kepala Kantor membuka kegiatan FGD yang dihadiri lebih dari 20 peserta yang terdiri dari berbagai instansi terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Maluku, Dinas Perikanan Kota Ambon, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, KPP Pratama Ambon, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Bank Indonesia, serta beberapa Asosiasi IKM di Kota Ambon.
Dalam sambutannya, Yanti menjelaskan besarnya potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dapat menambah kontribusi untuk penerimaan Provinsi Maluku. Acara dilanjutkan dengan pemaparan terkait fasiltas yang dapat diberikan oleh Bea dan Cukai kepada para pengusaha Industri Kecil dan Menengah yang disampaikan oleh Purwatmo Hadi Waluja, selaku Kabid Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Maluku. Beliau mengungkapkan bahwa Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor kepada Industri Kecil dan Menengah (KITE-IKM) diberikan dalam hal importasi bahan baku, mesin dan barang contoh untuk menunjang produksi yang hasil akhirnya ditujukan untuk ekspor. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi dari Bea Cukai dalam Industrial Asistance.
Peserta FGD juga angkat bicara untuk memaparkan materi terkait tugas dan fungsi serta fasilitas yang dapat diberikan kepada para pengusaha IKM sesuai dengan satuan kerjanya masing – masing. Beberapa ketua asosiasi IKM yang diundang pun menyampaikan kondisi serta kendala yang dihadapi oleh pengusaha diantaranya dari sisi permodalan, perizinan dan sertifikasi yang sulit, dan biaya distribusi barang yang mahal menjadikan industri yang ada di kota Ambon kurang berkembang.
Diskusi berjalan dengan sangat antusias, dan dipenghujung acara Yanti menyampaikan bahwa kegiatan ini akan terus berlanjut diawali dengan membuat sebuah forum komunikasi melalui grup WA dan diharapkan usaha ini dapat dieskalasi ke pimpinan daerah dengan membentuk tim percepatan dalam peningkatan IKM di Ambon-Maluku.
#kemenkeuri #beacukairi #beacukaimakinbaik #beacukaimaluku#beacukaiambon #kiteikm
Bea Cukai Ambon memperoleh indeks 3,748…..lanjutkan membaca
Ambon 23/12/2024 Jumat (20/12) Bea Cukai Ambon mengikuti kegiatan Peningkatan Kompetensi Pegawai tentang Keahlian Berkomunikasi yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah…..lanjutkan membaca
Ambon 26/11/2024 Pagi tadi Bea Cukai Ambon menggelar webinar dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2024 dengan…..lanjutkan membaca
Ambon (21/11) - Rabu (20/11) Bea Cukai Ambon melaksanakan in house training yang dibawakan oleh Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan…..lanjutkan membaca
Ambon 15/11/2024 – Rabu (13/11) Bea Cukai Ambon melaksanakan in house training yang dibawakan oleh pelaksana pemeriksa Thoriq Mahhaban. Pada…..lanjutkan membaca