Bea Cukai Ambon Jajaki Pengoptimalan Aset Tidur di Banda Neira

Ambon(20/02/2022) Banda Neira merupakan salah satu wilayah pengawasan Bea Cukai Ambon, dimana diketahui bahwa sebelum berlakunya UU nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan yang diubah dengan UU nomor 17 Tahun 2006, Bea Cukai masih mengawasi lalu lintas barang antar pulau. Maka tidak heran apabila  ada aset BMN (Barang Milik Negara) berupa 3 tanah dengan 4 bangunan diatasnya serta pos pengawasan di Pelabuhan Banda Neira di Pulau Banda Neira. 

Dalam rangka monitoring dan menjajaki pengoptimalisasian pemanfaatan aset BMN berupa 3 tanah dan 4 bangunan diatasnya yang dimiliki Bea Cukai Ambon di Pulau Banda Neira, Herman Jusuf Pejabat Fungsional Pemeriksa Bea Cukai Ahli Pertama didampingi dua anggota tim menjajaki dengan mendatangi instansi vertikal kementerian atau lembaga lain di sana. Diantaranya ke Koramil Banda bertemu dengan Danramil Banda Kapten Infantri Sonni M dan ke Polsek Banda bertemu dengan Kapolsek Banda Iptu Aris.

Baik ke Koramil maupun Polsek Banda, Herman menjelaskan, "sesuai arahan Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa bagi instansi yang mempunyai aset BMN yang tidak akan digunakan selama 5 tahun kedepan atau belum tahu akan digunakan untuk apa, itu terindikasi sebagai aset idle yang harus dioptimalkan penggunaan, salah satunya adalah pengalihan status ke kementerian atau lembaga lain agar pemanfaatannya lebih optimal  sehingga lebih produktif penggunaannya."
"Dan Bea Cukai Ambon mempunyai 3 tanah dengan 4 bangunan diatasnya di Pulau Banda Neira yang dapat digunakan oleh instansi pemerintah yang memerlukan dengan catatan jelas proyeksi penggunaan 5 tahun kedepannya," imbuh Herman.

Diharapkan dengan langkah proaktif Bea Cukai Ambon ini dapat meminimalisir aset-aset tidur dan pemanfaatan aset negara dapat lebih optimal sesuai arahan Ibu Menteri Keuangan.