Kenali Sistem Aplikasi Monitoring Yacht Untuk Amankan Penerimaan Negara

Ambon (07/07/2021) – Seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara kepulauan  terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dan banyak tempat yang eksotik sebagai tujuan wisata. Dan begitu halnya di bawah pengawasan Bea Cukai Ambon banyak pulau-pulau seperti pulau Ambon sendiri, pulau Buru, pulau Seram, sampai pulau Banda, yang tentunya banyak juga yang menarik sebagai obyek wisata untuk event-event kegiatan seperti Sail Banda yang menarik wisatawan dengan kapal-kapal yachtnya.

Untuk lebih memberikan pengetahuan dan informasi terkait monitoring pengawasan kapal yacht yang masuk secara temporary ke wilayah Indonesia, Ambon khususnya maka dilaksanakan IHT (In House Training)  dengan tema Pelaporan On Line Pemasukan Yacht Smallcraft Melalui Sistem Aplikasi Monitoring Yacht dengan narasumber Pejabat Fungsional Pemeriksa Bea Cukai Ahli Pertama Nafrudin. Dalam paparannya Nafrudin menjelaskan salah satunya terkait dasara hukum impor sementara kapal wisata asing sampai dengan proses monitoring dengan aplikasi VDS pada Ceisa Bea Cukai. Tentunya ilmu baru bagi rekan-rekan yang mengikuti karena apliasi VDS hanya ada pada aplikasi kantor pelayanan yang memang secara ruang lingkup pelayanan dan pengawasan di daerah kepulauan.

Acara yang dipandu moderator Grace Batubara ini, banyak menarik keingintahuan pegawai yang hadir. Terbukti banyaknya pertanyaan yang masuk baik dari rekan-rekan di zoom maupun yang hadir fisik di kantor. Salah satunya Usman yang menanyakan detil terkait Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan nonor 261/PMK.04/2015 tentang Impor Sementara Kapal Wisata Asing dan  perubahannya PMK nomor 123/PMK.04/2017.

Harapannya dengan kegiatan ini dapat membuka wawasan pegawai lain terutama Bea Cukai Muda.