Baca Berita

Lakukan Pemetaan Potensi Ekspor BC Ambon Sebrangi Laut ke Pulau Saparua

Saparua(21/10/2021) Saparua, salah satu pulau yang terletak di sebelah timur Pulau Ambon setelah Pulau Haruku. Berangkat pukul 07.00 WIT Tim Dukung Ekspor sampai di Kecamatan Saparua setelah menempuh perjalanan laut sekitar satu setengah jam menggunakan speedboat kecil yang berisikan 6 orang. Saparua sendiri merupakan salah satu kecamatan yang masuk di Kabupaten Maluku Tengah terkenal menyimpan banyak hasil alamnya khususnya cengkeh, pala dan kopra.

Kecamatan yang memiliki luas sekitar 168,1 km2 dengan penduduk 36.022 jiwa (berdasar sensus terakhir pada 2020) berprofesi sebagai petani cengkeh, pala dan hasil kebun lainnya. Melihat potensi yang dimiliki Saparua, Tim Dukung Ekspor Maluku yang diketuai Dwi Yogo Hardianto melakukan kunjungan ke Kecamatan Saparua.

Rabu pagi (20/10) Dwi Yogo didampingi Agustu Atihuta Pejabat Fungsional Pemeriksa Bea Cukai mendatangi Kantor Kecamatan Saparua guna melakukan pemetaan terhadap potensi komoditas hasil alam yang dimiliki. Kedatangan Tim Dukung Ekspor BC Ambon disambut hangat oleh Camat Saparua, Drs. Sotter G Naimena. Disampaikan oleh Sotter bahwa untuk komoditas pala sendiri panen dilakukan hanya setahun dua kali dan untuk cengkeh satu kali. “Kalau untuk pala disini panen hanya sekali dalam setahun pak, dan untuk cengkeh dua kali”,tutur Sotter.

Setelah selesai pertemuan dengan Camat Saparua, Tim melanjutkan penggalian potensi ekspor ke UKM yang ada di daerah Kecamatan Saparua. Tim berkunjung ke beberapa toko dengan rata-rata komoditas cengkeh, pala dan kopra.

Di hari berikutnya (Kamis, 21/10) Tim Dukung Ekspor berkunjung ke Kecamatan Saparua Timur untuk melakukan pemetaan potensi ekspor yang ada disana. Dijumpai di Kantor Kecamatan Saparua Timur, Halid Pattisahusiwa mengungkapkan untuk komoditas yang ada di Saparua Timur kebanyakan cengkeh dan kopra. Di Saparua juga masih kental dengan adat istiadatnya. Masyarakat setempat memberlakukan sasi dimana hasil kelapa dari tanah setempat tidak boleh dipanen dalam waktu tiga bulan. Panen sendiri akan dibuka ketika sasi sudah dibuka oleh radja (sebutan kepala desa di Saparua).

Diharapkan dengan adanya asistensi ekspor ini, sinergi antar instansi daerah semakin terjalin dan juga para pelaku usaha semakin terbuka wawasannya terkait ekspor.

agen sbobet
slot Online
Slot Resmi
Slot gacor
Slot gacor
Slot Gacor
Slot Dana
Slot Gacor
Slot gacor
slot zeus
prada555
prada555
slot server thailand
slot online
terjun4d
demo nolimit city
terjun4d
deposit pulsa tanpa potongan
link alternatif terjun4d
 

Berita Terbaru

Eselon I Kementerian Keuangan