Ambon (4/9/2021) – Hari Jumat sore (red-kemarin) bertempat di Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Gubernur Maluku, Bea Cukai Ambon dan beberapa instansi yang tergabung dalam Tim Peningkatan Ekspor Maluku seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Bank Indonesia, Balai Beasar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon, PTSP Provinsi Maluku, Karantina Pertanian Ambon, BKIPM Ambon berkumpul bersama menyamakan langkah, mengevaluasi dan merumuskan kebijakan baru untuk lebih mendorong percepatan ekspor yang ada di Provinsi Maluku. Kegiatan ini merupakan pertama kali diadakan dibawa Ketua Tim yang baru yang dijabat oleh Asisten II Pemerintah Provinsi Maluku dr. Meiky al Pontoh.
Sebagaimana diketahui Tim Percepatan Ekspor Provinsi Maluku dibentuk berdasarkan skep Gubernur Maluku nomor : 263a Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim Peningkatan Ekspor Provinsi Maluku yang ditandatangani pada tanggal 23 Oktober 2018, menyebutkan bahwa Bea Cukai Ambon termasuk dalam satuan tugas pemasaran berssama 14 instansi dan lembaga yang lain. Salah satu tugas satgas pemasaran yaitu memberikan bimbiingan/asistensi dan mengarahkan para eksportir/calon eksportir untuk melakukan ekspor langsung dari Provinsi Maluku.
Salah satu permasalahan yang diangkat adalah permintaan bantuan dari PT. Wahana Lestari Investama (WLI) di Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah yang produk ekspornya berupa udang dengan daerah tujuan ekspor ke China. Karena produk ekspor PT. WLI memerlukan penanganan ketat terkait covid-19 sehingga memerlukan bantuan dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk vaksinasi 1500 tenaga kerjanya dan rekomendasi importasi peralatan uji tes covid.
Saut Mulia Kepala Kantor Bea dan Cukai Ambon dalam kesempatan ini terkait permasalahan PT. WLI menyampaikan, «Kami akan koordinasi langsung dengan tim WLI bu untuk lebih jelasnya.» Disamping itu Saut menjelaskan meskipun Bea Cukai Ambon masuk dalam satgas pemasaran tapi Bea cukai Ambon seringkalinya bergerak berdiri di dua satgas sinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku dan instansi lain, seperti yang baru-baru ini dilakukan melakukan asistensi kepada PT. Waenibe Wood Industri yang ekspor kayu lapis tetapi selama ini eksportasi melalui Surabaya. Koordinasi dan asistensi baik melalui zoom meeting dengan pihak Waenibe, Disperindag Prov. Maluku, pihak Pengangakut, Forwarding atau PPJKnya. Dan dalam minggu ini dari senin sampai kamis kemarin langsung mendatangi perusahaan Waenibe di Namlea Pulau Buru, selain itu ke Fenticon (Fakultas Ekonomi Anti Corona) penghasil sabun mandi dari minyak kayu putih, dan PT. Panbers Jaya penghasil karet mentah. Bea Cukai Ambon sebagai instansi vertikal bagian dari Kementerian Keuangan juga ingin memastikan bahwa PEN (Pemulihan ekonomi nasional) di daerah-daerah sebagai akibat pandemi Covid-19 tetap berjalan dan perekonomian nasional tetap terjaga.
Disesi akhir sebelum ditutup, Meiky menyampaikan bahwa rapat ini hanya permulaan karena dirinya baru menjabat, untuk rapat koordinasi selanjutnya akan dipersempit dengan satgas-satgas yang ada untuk lebih efektif dalam mengambil langkah kebijakan sehingga percepatan ekspor Maluku benar-benar dapat terwujud.
Ambon (21/7) – Bea Cukai Ambon kembali menggelar kegiatan…..lanjutkan membaca
Ambon (16/7) – Bea Cukai Ambon kembali mengadakan kegiatan…..lanjutkan membaca
Ambon (16/7) – Bea Cukai Ambon bersinergi dengan Kanwil DJBC…..lanjutkan membaca
Ambon (11/7) – Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, M. Farid…..lanjutkan membaca
Ambon (11/7) – Bea Cukai Ambon bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea…..lanjutkan membaca