Sinergi Bersama Bahas Hambatan Ekspor

Ambon (04/07/2023) Bea Cukai Ambon melalui Tim Dukung Ekspornya tidak kenal lelah untuk selalu memberikan asistensi solusi dan pemahaman ke semua pengguna jasa khususnya eksportir dan calon eksportir.

Kali ini, tepatnya hari Senin (3/7) Tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Bea Cukai Ambon R. Teddy Laksmana langsung meluncur ke Ekspor Center Maluku sesuai undangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku. Teddy bersama Koordinator Sub Tim Manajemen dan Analisa Data Hesti, Koordinator Sub Tim Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Budi Santoso serta PBC anggota Sub Tim Penggalian Potensi Adittya Prakosa datang paling awal di Ekspor Center Maluku yang berada di lingkungan Pelindo Cabang Ambon.

Sinergitas antar instansi sangat diperlukan untuk mengurai permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dalam kontinuitas eksportasi yang dilakukan. Pelaku usaha yang datang kali ini dari pemasok damar PT. Parshu Indonesia Pak Cen dari Pulau Seram, Eksportir Damar Ardi dari PT. Nandi Indonesia yang berlokasi di Makasar dan Pasha PT. Waenibe Woods Industries dari Namlea Pulau Buru yang bergerak di bidang ekspor kayu lapis. Hadir dari pemerintah provinsi Maluku yaitu Jeffry Selanno Dinas Kehutanan dan Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Marlin Mariany Heluth beserta Nena Usemahu.

Dari pembicaraan yang ada, rata para pelaku usaha damar mengeluhkan susahnya mencari karton pengemas untuk produknya, karena karton kardus yang tebal sangat diperlukan untuk menjaga kualitas dari komoditi damar, apalagi selama ini PT. Parshu melaksanakan ekspor dengan mekanisme ekspor angkut lanjut dengan restuffing dari kontainer lokal ke kontainer internasional di pelabuhan muat ekspor. Selain itu pihaknya berkeinginan untuk dibantu terkait pengadaan kontainer internasional langsung di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Hal yang sama juga dirasakan Ardi, dan dirinya berencana melakukan ekspor langsung dari Ambon apabila ada kejelasan freight dan ketersediaan kontainer internasional. Sedangkan dari WWI (Waenibe Woods Industrie) eksportir yang memang selama ini kita nantikan ekspornya melalui Maluku, (diketahui eksportasi selama ini melalui Surabaya) menyampaikan kendalanya terkait pengadaan kontainer ekspor.

Tentunya permasalahan ini tidak bisa hanya diputuskan oleh 1 atau 2 instansi tanpa melibatkan seluruh stake holder yang ada. Dan diharapkan ada pelaku usaha lain yang bisa saling menutupi keperluan dari permasalahan yang ada. Dan hal ini menjadi concern kita bersama untuk terus meningkatkan eksportasi dari bumi Maluku.