Banda(22/09/2021) Setelah kemarin mendatangi instansi daerah dan pelaku usaha di Pulau Banda Neira, kini Tim Dukung Peningkatan Ekspor Maluku melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi langsung Kebun Pala di Pulau Banda Besar dan Pulau Hatta masih 1 kecamatan dengan Pulau Banda Neira yaitu kecamatan Banda. Dwi Yogo (Ketua Tim Dukung Peningkatan Ekspor) dan tim memulai perjalanan menaiki kapal untuk menuju ke pulau Banda Besar di pagi hari sekitar jam 9.00 WIT.
Lama perjalanan yang dilalui Tim Dukung Peningkatan Ekspor untuk ke kebun pala sekitar setengah jam perjalanan laut dan setengah jam perjalanan darat. Dijelaskan oleh Agil yang secara khusus mendampingi tim, bahwa Pulau Banda Besar adalah penghasil pala terbesar di Indonesia. “Banda ini pak, merupakan daerah penghasil pala terbanyak di Indonesia dengan kualitas terbaiknya karena dulu para penjajah seperti bangsa Belanda, Inggris dan Portugis datang kesini untuk mengambil buah pala dari tanah Banda”,tutur Agil.
Dulu dalam memanen buah pala, kualitas dari buah sangat diperhatikan namun sekarang banyak petani pala yang hanya mengutamakan jumlah daripada kualitasnya. “Dulu ketika akan memanen buah pala, kita orang harus menunggu semua buah matang secara merata pak, jadi buah yang dipanen selain banyak juga berkualitas”, tambah Agil.
Dari Pulau Banda Besar, tim kemudian menuju Pulau Rozengain atau disebut juga dengan Pulau Hatta yaitu pulau yang sering dikunjungi Bung Hatta selama pengasingan di Pulau Banda Neira. Perlu waktu sekitar 1 jam mengarungi laut (25 km laut sebelah timur Pulau Banda Besar) dengan menerjang ombak tinggi karena perahu motor sepanjang 10 m yang dinaiki terasa terantuk - antuk menerjang menaiki gulungan ombak.
Di pulau Hatta banyak juga kebun pala, dan pala disini punya ciri khas tersendiri yaitu padat berisi karena di pulau Hatta tanahnya cenderung tidak basah seperti Banda Besar, karena sumber air bersih dalam tanah tidak ada.
Perjalanan ini seakan-akan napak tilas perjalanan besar bangsa-bangsa Eropa dalam mencari pala ke Banda. Sungguh potensi ekspor yang besar untuk ditangani bersama baik biji pala itu sendiri, pully maupun hasil turunannya. Pala Banda sebagai kekayaan Maluku dan kejayaan Indonesia.
Ambon, 24 Juli 2025 — Dalam semangat memperkuat sinergi dan…..lanjutkan membaca
Ambon, 24 Juli 2025 — Dalam upaya mendukung pengembangan…..lanjutkan membaca
Ambon (21/7) – Bea Cukai Ambon kembali menggelar kegiatan…..lanjutkan membaca
Ambon (16/7) – Bea Cukai Ambon kembali mengadakan kegiatan…..lanjutkan membaca
Ambon (16/7) – Bea Cukai Ambon bersinergi dengan Kanwil DJBC…..lanjutkan membaca